Ringkasan Materi Seni Rupa Unit 1 Kelas 8 Kurikulum Merdeka
Materi Seni Rupa Kelas 8 Unit 1 "Menggambar" Kurikulum Merdeka - Berikut rangkuman lengkap materi Seni Rupa Kelas 8 pada Unit 1 yang membahas tentang Menggambar, yuk simak baik-baik.
A. Subunit 1.1: Menggambar Persp ektif dengan Satu Titik Hilang
Kata perspektif diambil dari bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti gambar pandangan. Menggambar perspektif disebut pula menggambar proyeksi sentral. Sementara proyeksi sentral yaitu cara memandang benda berdasarkan kemampuan jarak pandang mata.
Menggambar perspektif proyeksi diwujudkan garis bantu dan sentral diwujudkan dengan titik hilang. Dengan demikian menggambar perspektif selalu berhubungan dengan garis bantu (garis proyeksi) dan titik hilang.
Titik hilang merupakan titik batas kemampuan mata melihat. Titik-titik hilang saling berhimpitan membentuk garis horizon atau garis cakrawala. Di dalam menggambar perspektif berlaku kaidah-kaidah untuk menentukan kedudukan jauh dekatnya suatu benda sehingga terlihat proporsional dan realistis (tidak distorsi).
Kaidah perspektif adalah:
a) gambar perspektif satu titik hilang digunakan untuk menggambar benda yang bidang datarnya sejajar dengan garis horizon;
b) perspektif satu titik hilang sebagai acuan disebut dengan one poin perspektif atau linear perspektif;
c) Semua garis yang tidak sejajar dan tegak lurus dengan garis horizon akan bertemu di satu titik, yaitu titik hilang;
d) garis-garis yang tegak lurus dengan garis horizon digambar tetap tegak lurus.
B. Subunit 1.2: Menggambar Persp ektif dengan Dua Titik Hilang
Perspektif dua titik hilang adalah teknik menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di ujung kanan dan kiri garis horizon. Perspektif dengan dua titik hilang digunakan untuk menggambar perspektif objek yang memiliki kelompok bidang datar yang tidak sejajar dengan garis horizon.
Objek yang bidang datarnya tidak sejajar dengan garis horizontal selalu membentuk sudut dengan garis horizon. Gambar perspektif dua titik hilang juga merupakan gambar perspektif yang paling banyak digunakan karena selain mudah juga hasilnya terlihat wajar. Hal tersebut disebabkan gambar perspektif dengan dua titik hilang memiliki bentuk tidak statis dan tidak simetris.
Ada 3 jenis sudut pandang mata dalam menggambar perspektif, yaitu:
1. Sudut pandang mata burung, yaitu sudut mata terhadap objek gambar yang berada di bawah garis horizon. Sehingga seolah-olah orang yang mengamati objek seperti burung yang berada di atas objek.
2. Sudut pandang mata normal, yaitu sudut mata terhadap gambar yang berada di ketinggian sekitar garis horizon. Sehingga objek berada pada posisi sama tinggi dengan orang yang mengamati.
3. Sudut pandang mata katak, yaitu sudut mata terhadap objek yang berada di atas garis horizon. Sehingga orang yang mengamati seakan melihat objek berada di atas, sementara orang yang mengamati seperti seekor katak berada di bawah. Ada beberapa istilah lain digunakan untuk sudut mata katak ini, antara lain sudut mata kucing, sudut mata cacing, dan sebagainya.
Kaidah-kaidah dasar yang ada di dalam menggambar perspektif dengan dua titik hilang, antara lain:
a) bidang datar objek tidak sejajar dengan garis horizon, sehingga membentuk sudut; b) garis yang tegak lurus dengan garis horizon tetap digambar tegak lurus, c) semua perspektif ditaris garis proyeksi ke 2 titik hilang.
C. Subunit 1.3: Memperbesar Gambar dengan Skala ( Grid)
Menurut KBBI skala adalah perbandingan ukuran besarnya gambar dan sebagainya dengan keadaan yang sebenarnya: peta—1:10.000 (maksudnya 1 cm pada peta itu dalam keadaan yang sebenarnya 10.000 x 1 cm).
Teknik paling populer memperbesar dan memperkecil gambar secara manual adalah dengan bantuan grid. Grid berasal dari bahasa Inggris yang secara harfiah berarti jaringan. Di dalam materi memperbesar gambar yang dimaksud grid ini adalah jaringan bujur sangkar atau sejumlah bujur sangkar yang saling berhimpitan sehingga membentuk suatu jaringan.
Karena bentuknya jejaring yang beraturan, maka grid juga bisa digunakan untuk menentukan skala perbandingan pembesaran atau pengecilan gambar; antara gambar asli (asal) dengan ukuran pembesaran atau pengecilannya.
Misalnya suatu gambar bekururan 15 cm X 15 cm akan dibesarkan 5 kali, maka grid dibuat dengan sekala 1:5. Artinya jika grid pada gambar asli (asal) terdiri dari bujur sangkar berukuran 1 cm X 1 cm, maka bujur sangkar pada grid pembesaran berukuran 5 cm X 5 cm. Demikian pula sebaliknya.
Cara kerja grid dalam proses pembesaran atau pengecilan gambar ini sangat sederhana, yaitu kita tinggal meniru detail gambar pada setiap bujur sangkar grid tersebut. Jika setiap bagian gambar pada seluruh bujur sangkar pada semua bagian jejaring grid terselesaikan, maka selesailah pembesaran atau pengecilan gambar.
D. Subunit 1.4: Menggambar Ilustrasi untuk Mata Pelajaran Lain
Kata ilustrasi berasal dari bahasa Latin illustrate, illustrare yang berarti menerangkan sesuatu. Menggambar ilustrasi adalah kegiatan menggambar yang hasilnya berfungsi untuk menerangkan sesuatu. Sesuatu yang diterangkan dapat berupa keadaan, benda, cerita, ide, gagasan, maupun adegan tertentu. Namun biasanya berbentuk teks, narasi, atau naskah.
Penekanan gambar ilustrasi ada pada fungsi menerangkan. Soedarso SP. (1990) menjelaskan bahwa ilustrasi adalah suatu seni melukis atau seni menggambar yang diabadikan untuk kepentingan hal lain, bisa jadi memberikan penjelasan atau mengiringi suatu pengertian, misalnya ilustrasi dalam cerpen.
Mengikuti pendapat Soedarso ini, gambar ilustrasi dibuat justru untuk kepentingan di luar seni rupa. Misalnya, gambar ilustrasi di bidang sains, gambar ilustrasi pada mata pelajaran IPA, gambar ilustrasi untuk mata pelajaran PJOK, ilustrasi cerpen, ilustrasi berita, dan sebagainya.
E. Subunit 1.5: Melukis Suasana dengan Medium Pilihan
Bandi Sobandi (2014) mendefinisikan melukis menjadi 2, yaitu:
1. Melukis pada hakekatnya adalah kegiatan menggambar yang fungsinya mengarah pada ekspresi seni murni secara bebas dan individul, tidak terikat pada ketentuan seperti menggambar.
2. Melukis adalah mengungkapkan gagasan dan perasaan pada kanvas dengan menggunakan unsur warna.
Dengan demikian yang dimaksud melukis suasana adalah kegiatan menuangkan gagasan dan perasaan pada kanvas (atau papan gambar dari bahan lain) tentang suasana tertentu. Lukisan suasana harus bersifat informatif, artinya jika lukisan memberikan informasi secara jelas tentang isi yang dikandungnya.
Visualisasi lukisan suasana bisa berbagai macam tergantung penekanan temanya. Tema bisa berhubungan dengan suasana pada waktu tertentu, tempat tertentu, peristiwa tertentu, dan sebagainya.
Untuk memberikan kesan suasana tertentu, maka dimunculkan simbol-simbol dalam lukisan. Contohnya lukisan yang menggambarkan suasana pulau Bali, direpresentasikan dengan simbol pura dan pakaian adat masyarakat Bali, dan sebagainya.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menggambar suasana adalah:
1. Kepadatan gambar.
2. Perspektif
3. Anatomi
4. Latar belakang (background)
Semoga informasi Ringkasan Materi Seni Rupa Unit 1 Kelas 8 Kurikulum Merdeka diatas bermanfaat. Jangan lupa Follow agar dapat notifikasi informasi terbaru lainnya dari Ruang Kelas.
Belum ada Komentar untuk "Ringkasan Materi Seni Rupa Unit 1 Kelas 8 Kurikulum Merdeka"
Posting Komentar