Ringkasan Materi B.Indonesia BAB 5 Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 BAB 5 "Menciptakan Puisi" Kurikulum Merdeka - Berikut rangkuman lengkap materi Bahasa Indonesia Kelas 8 pada BAB 5 yang membahas tentang Menciptakan Puisi, yuk simak baik-baik.




A. Mengenal Puisi



Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang puitis, terdiri atas larik dan bait. Puisi juga memiliki rima dan irama. Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam puisi maupun pada bagian akhir, sedangkan irama adalah bunyi-bunyi yang berulang, teratur, dan variasi bunyi menimbulkan gerak yang hidup, seperti air mengalir. Rima adalah pengulangan bunyi yang sama, baik di dalam larik puisi maupun pada akhir larik puisi yang berdekatan.


B. Membandingkan Puisi Diafan dan Puisi Prismatis



1. Puisi Diafan
a. Diafan berarti jernih atau bening. Jadi, puisi diafan berarti puisi yang isinya mudah dipahami. Puisi diafan sering disebut puisi polos.
b. Kalimat-kalimatnya jelas dan umumnya merupakan kalimat yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
c. Contohnya puisi “Pada Sebuah Kedai Kopi”

2. Puisi Prismatis
a. Prismatis mempunyai makna cukup sulit dipahami.
b. Kalimat-kalimatnya mengandung majas dan perlu ditafsirkan agar dapat dipahami pesan-pesan yang ada di dalamnya.
c. Contohnya puisi “Kedai Kopi Pukul Sebelas Siang”.

Tabel kosakata :
a. Puisi merupakan karya sastra yang terdiri atas bait, larik, dan memiliki rima serta irama.
b. Puisi diafan merupakan puisi yang maknanya mudah dipahami.
c. Puisi prismatis merupakan puisi yang mengandung majas atau kiasan sehingga maknanya tidak terlalu mudah untuk ditafsirkan.
d. Rima merupakan persamaan bunyi kata.
e. Irama merupakan kesatuan bunyi.
f. Majas merupakan kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang lain.


C. Menemukan Pesan dalam Puisi



Puisi pada umumnya mengandung sebuah kisah. Para penyair mencari inspirasi kisah dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain. Ketika kisah itu dituliskan, seorang penyair biasanya memasukkan pikiran-pikirannya ke dalam puisi. Pikiran itulah yang disebut dengan pesan dalam puisi. Terkadang pesan-pesan itu disampaikan melalui sebuah majas. Untuk memahami maksud dan pesan-pesan seorang penyair yang ditulis dalam sebuah puisi, terlebih dahulu pembaca harus menafsirkan majas-majas yang ada dalam puisi tersebut.

Langkah-Langkah Memahami Pesan Puisi :
1. Perhatikan judulnya. Dengan membaca judulnya, biasanya kalian akan menemukan kata kunci.
2. Tandai kata-kata yang tidak dipahami, lalu cari tahu artinya. Dengan mengetahui arti kata-kata dalam sebuah puisi, kalian dapat menebak maksud puisi secara keseluruhan.
3. Bayangkan kejadian yang disebut dalam puisi. Sebuah puisi sering kali menggambarkan kejadian tertentu. Bayangkan kejadian itu dalam pikiran kalian! Dengan membayangkannya, kalian dapat menebak pesan-pesan yang ada dalam puisi.
4. Tandai kata-kata yang sering diulang. Kata-kata itu dapat menjadi kunci bagi kalian untuk memahami puisi.
5. Perhatikan pilihan katanya. Untuk menyampaikan sebuah maksud atau pesan, seorang penyair akan menggunakan kata-kata yang dapat mencerminkan maksudnya.


D. Membandingkan Majas Metafora, Simile, dan Repetisi dalam Puisi



Dalam menulis puisi, penyair menggunakan aneka majas dan gaya bahasa. Beberapa majas dan gaya bahasa yang sering dipakai dalam puisi adalah majas metafora, simile, dan repetisi. Majas diartikan sebagai kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan dengan sesuatu yang lain yang bersifat sama. Majas menciptakan efek estetika dalam puisi. 

Terdapat banyak jenis majas, tetapi pada bagian ini kalian hanya akan mempelajari tiga majas, yaitu metafora, simile, dan repetisi.

1. Metafora

Metafora diartikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Majas metafora menggunakan kata-kata yang bukan arti sebenarnya atau arti kiasan. Majas ini biasa digunakan untuk menunjukkan perbandingan yang tersirat atau tidak langsung antara suatu benda dan benda atau antara orang dan benda. Contoh:
a. tulang punggung > penopang
b. buah hati > anak kesayangan
c. cendera mata > oleh-oleh
d. bunga desa > gadis cantik di desa
e. sampah masyarakat > orang yang tidak berguna

Selain contoh-contoh tersebut, metafora dalam pengertian yang lebih luas juga menggunakan kata-kata kiasan yang berkaitan dengan alam, seperti matahari, bulan, bintang, pelangi, hujan, benda-benda, dan keadaan lain yang mengandung estetika sebagai kiasan dalam puisi.

2. Simile

Menurut Keraf (2007: 138), simile diartikan sebagai perbandingan yang bersifat eksplisit. Hal yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit ialah perbandingan yang langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal lainnya dengan menggunakan kata-kata pembanding: seperti, sama, sebagai, bagaikan, bak, laksana, dan umpama. Contoh:
a. Bibirnya seperti delima merekah
b. Matanya seperti bintang timur
c. Seperti menating minyak penuh
d. Bagai air di daun talas
e. Laksana bulan empat belas

3. Repetisi

Masih dalam Keraf (2007: 127), repetisi diartikan sebagai majas berupa perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan pada kata-kata yang dianggap penting. Contoh:
a. Satu kekasihku
b. Aku manusia
c. Rindu rasa
d. Rindu rupa


E. Menciptakan Puisi



Menciptakan Puisi dengan Metode Lima Langkah :
Lima langkah menciptakan puisi adalah sebagai berikut.
a. Temukan satu hal yang paling mengesankan.
b. Ingat-ingat hal yang membuat kalian terkesan.
c. Ingat perasaan kalian saat itu.
d. Gunakanlah majas untuk mengungkapkan kesan kalian tersebut.
e. Gunakan kata-kata yang berkaitan dengan pancaindra, misalnya penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa, supaya pembaca bisa ikut membayangkan peristiwa yang kalian alami.

Menciptakan Puisi dengan Inspirasi Tiga Kata :
Bagi sebagian orang, memulai menulis puisi merupakan hal yang sulit. Kesulitan itu biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu
a. tidak punya ide dan
b. punya ide, tetapi tidak tahu cara menuliskannya. Kalian dapat memecahkan masalah tersebut melalui inspirasi tiga kata.
Caranya adalah tentukan tiga buah kata, lalu buatlah kalimat-kalimat yang menghubungkan kata-kata tersebut.


F. Mendeklamasikan Puisi



Para pembaca puisi biasanya akan merenungkan terlebih dahulu puisi yang akan dibacakan. Setelah itu, mereka akan menentukan gestur dan intonasi yang paling cocok untuk digunakan. Gaya pembacaan puisi yang demikian disebut deklamasi. Deklamasi adalah penyajian sajak disertai dengan lagu dan gaya. Deklamasi bukan hanya membacakan biasa. Untuk menciptakan nuansa keindahan dalam pembacaan puisi, diperlukan teknik, gaya, dan intonasi suara yang baik.

Langkah-Langkah Mendeklamasikan Puisi:
1. Terlebih dahulu, bacalah puisi secara berulang-ulang.
2. Tandailah kata-kata sulit dan ucapkanlah kata-kata tersebut berulang kali.
3. Tandailah kalimat yang mengandung repetisi atau pengulangan.


Semoga informasi Ringkasan Materi B.Indonesia BAB 5 Kelas 8 Kurikulum Merdeka diatas bermanfaat. Jangan lupa Follow agar dapat notifikasi informasi terbaru lainnya dari Ruang Kelas.

Belum ada Komentar untuk "Ringkasan Materi B.Indonesia BAB 5 Kelas 8 Kurikulum Merdeka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel